Menurut legenda turun temurun, puteri duyung adalah makhluk yang hidup di air, memiliki badan dan kepala perempuan dengan ekor menyerupai ikan. Puteri duyung hidup di dasar laut. Sebagian besar legenda menyebutkan kalau dulunya puteri duyung adalah manusia. Kenapa dia berubah bisa menjadi memiliki ekor ikan, pada beberapa legenda memiliki kisah sendiri-sendiri. Dan kisah-kisah ini sudah sejak berabad-abad yang lalu ada. Dalam mitologi Yunani, puteri duyung ini jumlahnya tidak satu, tetapi banyak. Posisinya seperti kawanan bidadari kalau dibandingkan dengan kisah pewayangan. Mereka disebut para “siren”, tetapi tentunya tetap hidup di laut. Puteri-puteri duyung ini dikatakan sering menggoda para pelaut. Barang siapa lengah dan tergoda maka akan menemui nasib naas di laut.
Masyarakat Babilonia malah pernah menyembah puteri duyung sebagai dewa laut yang dikenal sebagai Ea atau Oannes. Oannes digambarkan sebagai duyung jantan. Dari kata Oannes ini istilah Aqua dan Ocean berasal. Legenda rakyat Assyria bercerita tentang dewi Atargatis, ibu dari ratu Semiramis. Dewi Atargatis jatuh cinta pada seorang gembala, yang justru kemudian terbunuh olehnya. Karena malu, ia menceburkan diri ke danau untuk mengubah diri menjadi ikan. Namun, air danau tidak bisa mengubah dirinya sepenuhnya karena ia masih memiliki kekuatan sebagai seorang dewi. Akhirnya, hanya separuh tubuhnya yang menjadi ikan.